Jumat, 26 Juni 2015

masa2 kuliah yg indah....!

halo teman2 semua....sudah lama aku tidak menulis di blog ini....
oyaa sekarang ini aku sudah berada di rumah selama hampir 3 bulan. Sebelumnya aq tinggal di kos-kosan yang bertempat di yogyakarta. Baru 3 bulan disini aq udah kesepian, karena tak ada teman bicara, teman curhat, & teman2 yang kehadirannya menambah semagat di dalam diri q.
Dulu ada aini, hani, nisa, yunita & si  mulz alias mulianti.
sekarang ini, aq sendirian ga ada mereka, ditambah lagi pcr q meninggalkan aq. ortu q tidak sepaham dengan q, yang membuat kami sering bersitegang di rumah.... aq sedih & merasa sendirian sekali. aq juga belum memperoleh pekerjaan menambah lengkap beban di dlm pikiran q.....sungguh, aq merasa bahwa saat ini aq sedang berada di titik nadir.......

Namun, paling tidak aq bersyukur karena aq diberi kesehatan & masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini oleh-Nya.



Rabu, 16 April 2014

Karasteristik Perusahaan Dagang dan Persediaan Barang Dagang

A. Pengertian dan Ciri-ciri Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Barang yang dijual dapat pula berupa hasil pertanian, perkebunan atau industri.

1. Ciri-ciri Perusahaan Dagang
 Sesuai dengan namanya, perusahaan dagang melakukan pembelian barang dagang dan berusaha menjualnya dengan harga di atas harga pokok agar mendapat keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan. Untuk mendapatkan laba bersih, laba kotor dikurangi beban operasional. Jelasnya, jika dibandingkan dengan badan usaha lain, maka ciri-ciri perusahaan dagang dapat diketahui antara lain melalui kriteria berikut :

a. Usaha yang dilakukan
Usaha yang dilakukan perusahaan dagang adalah membeli barang dagang dan menjualnya tanpa mengadakan perubahan (pengolahan) terlebih dahulu. Contoh perusaahan dagang adalah yang cukup dikenal adalah PT Matahari Putra Prima, pemilik rantai toko Matahari.

b. Kegiatan akuntansi
Akuntansi perusahaan dagang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
(1) Menggunakan akun Persediaan Barang Dagang. Persediaan barang dagang terdiri dari persediaan awal, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada awal tahun buku, dan persediaan akhir, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.
(2) Ada perhitungan harga pokok penjualan.
(3) Laporan laba-rugi dapat menggunakan bentuk single step (langsung) dan multiple step (bertahap).


Apakah perbedaan perusahaan dagang perusahaan jasa ?

Jawab:  Perusahaan dagang menjual barang berwujud sedangkan perusahaan jasa menjual barang yang tidak berwujud.


B. Transaksi, akun-akun, syarat pembayaran, dan syarat penyerahan barang dalam perusahaan dagang

1. Transaksi perusahaan dagang
Seperti perusahaan jasa, perusahaan dagang juga melakukan transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi yang umum dilakukan oleh perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
a. Membeli barang dagang secara kredit
b. Membeli barang  dagang secara tunai
c. Mengembalikan barang dagang
d. Menerima potongan pembelian
e. Membayar atau menerima biaya angkut pembelian
f. Menjual barang dagang secara kredit
g.Menjual barang  dagang secara tunai
h.Menerima kembali barang dagang yang telah dijual
i. Menerima potongan penjualan.

2. Akun-akun perusahaan dagang
Akun-akun yang lazim digunakan oleh perusahaan dagang, baik besar maupun kecil, selama masa operasinya adalah sebagai berikut.
Akun-akun Perusahaan Dagang
    Akun yang lazim digunakan oleh perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
    a. Akun persediaan barang dagang, digunakan untuk mencatat jumlah persediaan barang
        dagang.
    b. Akun pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang \
        dagang.
    c. Akun retur pembelian dan pengurangan harga, digunakan untuk mencatat semua
        transaksi pengembalian barang dagangan yang telah dibeli dan pengurangan harga
        atas pengembalian barang tersebut.
    d. Akun potongan pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi potongan pembelian
        karena rusak, cacat atau tidak sesuai pesanan.
    e. Akun beban angkut pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi
        pembayaran biaya angkut barang dagang yang dibeli.
     f. Akun penjualan, digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang.
    g. Akun retur penjualan dan pengurangan harga, digunakan untuk mencatat transaksi
        penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual.
    h. Akun potongan penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi potongan penjualan.

3. Syarat pembayaran perusahaan dagang
    Munculnya syarat pembayaran menandai terjadinya transaksi penjualan / transaksi
    pembelian secara kredit. Beberapa syarat pembayaran yang yang lazim digunakan
    dalam transaksi adalah:
    a. Syarat 2/10, n/30 yang artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari
        atau kurang akan mendapat potongan 2% dan pembayaran neto faktur paling lambat
        30 hari.
    b. Syarat 2/10,1/15,n/30 artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari
        atau kurang akan mendapat potongan 2%, tetapi jika pembayaran dilakukan setelah
        lewat batas 10 sampai 15 hari akan mendapat potongan 1%. Pembayaran neto paling
        lambat 30 hari.
    c. Syarat EOM (end of month) yang artinya harga neto faktur harus dibayar pada akhir
        bulan atau pada bulan dimana transaksi penjualan itu terjadi.

4. Syarat penyerahan barang
    a. FOB Shipping Point
        Akan memunculkan beban angkut pembelian.
    b. FOB Destination Point (Cost and Freight)
        Akan memunculkan beban angkut penjualan

5. Rabat
    Potongan harga yang disepakati oleh pembeli dan penjual. Harga faktur dikurangi
    dengan rabat disebut harga kontrak. Rabat dapat menjadi senjata bagi mereka
    (perusahaan) untuk meningkatkan penjualan.

C. Bukti Transaksi
 










Rabu, 27 November 2013

1. Jenis-jenis kebutuhan

a. Jenis kebutuhan menurut tingkat intensitas

==> Kebutuhan primer
Kebutuhan primer adalah jenis kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Agar dapat hidup manusia harus makan, minum dan berpakaian. Selain itu manusia memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer sering disebut juga kebutuhan alamiah.

==> Kebutuhan sekunder
Setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lainnya yang bersifat pelengkap dan sering disebut sebagai kebutuhan sekunder. Misalnya manusia perlu sepeda, kipas angin, meja, kursi, kulkas dan peralatan lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan. 

==> Kebutuhan tersier
Pada umumnya seseorang masih merasa belum cukup meskipun telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya. Orang tersebut masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Misalnya keinginan untuk memiliki mobil, piano, kapal pesiar, serta kebutuhan mewah lainnya. Pemakaian barang-barang mewah dapat menaikkan status sosial seseorang.

b. Jenis kebutuhan menurut sifat
Jenis kebutuhan ini dibagi atas dasar sasaran dari alat pemuas kebutuhan yang digunakan. Ada alat pemuas kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Ada pula yang berhubungan dengan rohani.

(1) Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Kebutuhan jasmani antara lain pakaian, makanan, dan minuman.

(2) Kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Misalnya, agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah, kita perlu menghibur diri dengan mendengarkan musik, atau  menonton film. Sebagai makhluk beragama, kita pun ingin menjalankan ibadah dengan baik.

c. Jenis kebutuhan menurut subyek yang membutuhkan
Menurut subyek yang membutuhkan, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan umum.

(1) Kebutuhan Individual
Kebutuhan Individual  menunjuk pada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda. Petani membutuhkan cangkul dan pupuk. Sedangkan guru membutuhkan buku pelajaran dan kapur tulis.

(2) Kebutuhan umum
Kebutuhan umum berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang. Sebagai contoh, jembatam penyebrangan digunakan oleh semua orang yang akan menyebrangi jalan.

d. Jenis kebutuhan menurut waktu
Atas dasar waktu pemenuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang.
(1) Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang mendesak yang harus dipenuhi saat ini. Misalnya, orang yang sakit harus segera berobat agar sembuh. Orang yang lapar harus segera makan. Orang yang haus harus segera minum.

(2)Kebutuhan yang akan datang
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya, orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya atau untuk berekreasi bersama keluarga.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
 Jika kita teliti, ternyata ada perbedaan kebutuhan antara satu individu dengan individu lainnya atau antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan itu berbeda. Di antaranya adalah peradaban, lingkungan, adat-istiadat dan agama.

a. Peradaban
 Peradaban adalah salah satu faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda. Pada zaman dahulu, peradaban manusia masih sangat rendah. Kebutuhan manusia pada masa itu masih tertuju pada kebutuhan primer. Jenis kebutuhan serta cara pemenuhannya pun masih sangat sederhana. Misalnya, nenek moyang kita cukup berpakaian seadanya dengan menggunakan kulit kayu atau daun-daunan. Makan pun cukup dengan umbi-umbian.

Seiring dengan berkembangnya peradaban, semakin berkembang pula jenis kebutuhan. Manusia membutuhkan makanan lain yang lebih bervariasi dan pakaian yang terbuat dari bahan yang lebih bagus.

b. Lingkungan 
Lingkungan termasuk salah satu fakor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan. Penduduk pesisir lebih membutuhkan jaring, perahu, pancing, atau kapal motor agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, atau pupuk untuk bercocok tanam.

c.  Adat istiadat 
 Adat-istiadat atau tradisi juga banyak mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu atau kelompok individu. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon. Sementara pria di daerah lainnya tidak demikian.

d. Agama
Agama juga merupakan salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agam Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi.

Perhatikan matriks pembagian jenis kebutuhan berikut ini.
I.Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder, Kebutuhan tersier
II. Kebutuhan Jasmani, Kebutuhan Rohani
III.Kebutuhan Sekarang, Kebutuhan masa datang
IV.Kebutuhan individu, Kebutuhan Umum
V. Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan rasa dihargai
Pembagian jenis kebutuhan atas dasar sifat kebutuhan adalah pernyataan nomor....
A.I
B.II
C.III
D.IV
E.V

Jawab:
B. Pembagian  kebutuhan atas dasar sifatnya terbagi ke dalam kebutuhan jasmani dan rohani.


Jumat, 22 Maret 2013

A. Hubungan jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja

Hampir semua negara di dunia ini termasuk Indonesia tidak mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk menampung angkatan kerjanya. Bukan hanya negara berkembang yang tidak mampu menyediakan lapangan kerja, tetapi juga negara-negara maju. 

Kurang lapangan pekerjaan merupakan masalah besar yang harus ditangani secara sungguh-sungguh. Alasannya, bekerja atau tidak bekerjanya seseorang berhubungan langsung dengan kesempatan orang mencari nafkah. Dengan bekerja seseorang mendapat penghasilan untuk membiayai hidup dan keluarganya.

Sebelum mempelajari hubungan jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja ada baikya anda megetahui arti dari masing-masing konsep tersebut.

Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah negara. Penduduk suatu negara dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok penduduk usia kerja (tenaga kerja) dan kelompok penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja (tenaga kerja) adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas untuk negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Sedangkan di negara-negara maju, penduduk usia kerja (tenaga kerja) adalah penduduk yang berumur 15 hingga 64 tahun. Pada zaman Belanda, yang disebut penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 10 hingga 65 tahun. Namun, dewasa ini usia kerja tersebut telah diubah menjadi mereka yang berumur 15 tahun ke atas sejak diberlakukannya wajib belajar 9 tahun pada tahun 1995.

Penduduk bukan usia kerja adalah penduduk yang berumur 0 hingga 14 tahun dan mereka yang berumur 64 ke atas. Sedangkan untuk negara maju penduduk bukan usia kerja adalah mereka yang berumur 0 hingga 14 tahun dan mereka yang berumur 64 tahun ke atas.

Tenaga kerja dapat pula dibagi dalam dua kelompok, kelompok angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (angkatan kerja), baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja. Kelompok ini biasa disebut kelompok usia produktif. Namun, tidak semua angkatan kerja dalam suatu negara mendapat kesempatan bekerja. Mereka inilah yang disebut penganggur. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru.

Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan. Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak". Dari bunyi pasal 27 ayat 2 UUD 1945 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia harus bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja. Pemerintah berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi setiap warga negara karena penciptaan lapangan kerja berhubungan dengan pendapatan per kapita dan pendapatan nasional.

Jumlah penduduk Indonesia merupakan keempat terbesar di dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata 1,49 % sehingga pada tahun 2006, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 222 juta orang (data BPS maret 2006). Sejalan dengan pertumbuhan penduduk tersebut, jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja juga meningkat. Pada tahun 1980, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 106,8 juta orang pada bulan Februari 2006. Angka ini naik menjadi 107,7 juta orang pada bulan (data BPS). Dengan demikian, dapat dikatakan semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula angkatan kerjanya.

Angakatan kerja ini membutuhkan lapangan pekerjaan. Namun umumnya, baik di negara berkembang maupun di negara maju, laju pertumbuhan penduduk (termasuk angkatan kerjanya) lebih besar dari pada laju pertumbuhan lapangan kerja. Oleh sebab itu, dari sekian banyak angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau menganggur. Dengan demikian kesempatan kerja dan pengangguran berhubungan erat dengan tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif, sehingga semakin kecil tingkat pengangguran. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu negara, semakin kecil pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif, sehingga semakin tinggi tingkat pengangguran.

Untuk menciptakan lapangan kerja yang banyak sangat bergantung pada besarnya tabungan nasional yang diinvestasikan. Sementara tabungan nasional (tabungan swasta dan pemerintah) sangat bergantung pada pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang tinggi memungkinkan pembentukan modal yang lebih besar melalui tabungan. Tabungan tersebut memungkinkan terjadi pembentukan investasi yang mengakibatkan perluasan dan penciptaan usaha. Hal ini berarti terbuka kesempatan kerja yang lebih besar bagi angkatan kerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja 

Dalam analisis ekonomi, kita perlu mengetahui derajat partisipasi angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. Sebagian besar dari penduduk usia kerja menjadi ibu rumah tangga, penduduk yang masuk sekolah atau penerima pendapatan yang digolongkan ke dalam penduduk bukan angkatan kerja. Untuk mengetahui perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja) digunakan rumus berikut.
 Tingkat partisipasi angkatan kerja= (Angkatan kerja:Jumlah penduduk) x 100 %

Sedangkan untuk mengetahui ketergantungan atau Dependency Ratio (DR) digunakan rumus berikut.
Dependency Ratio (DR) = (Penduduk di luar usia kerja : Penduduk usia kerja) x 100 %

Semakin tinggi Dependency Ratio, semakin besar tanggungan penduduk produktif. 



Jika diketahui jumlah angkatan kerja  107,7 juta orang dan jumlah penduduk Indonesia 238 juta orang. Maka tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ....?

Jawab : [(107,7) : (238)] x 100 % = 45 %